Program Studi Kesehatan Masyarakat Gelar Kuliah Pakar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Aplikasi Penelitian Kesehatan (Seri-1)

Sukoharjo, 06 November 2021

Sebagai upaya untuk memperdalam pengetahuan dan kemampuan mengenai metodologi penelitian, Program Studi Kesehatan S-1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo menggelar kegiatan kuliah pakar. Kuliah Pakar merupakan kuliah yang diberikan oleh seseorang yang dianggap memiliki kepakaran dalam bidang tertentu. Kuliah pakar ini penting diikuti oleh Dosen, Praktisi, dan Mahasiswa khususnya di Bidang Kesehatan. Kegiatan ini dibuka oleh Ibu Dr. Sri Hartati, MP selaku Wakil Rektor I Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo yang pada saat memberikan sambutan beliau menyampaikan harapan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas proposal dan penelitian baik dosen maupun mahasiswa.

Kegiatan kuliah pakar kali ini menghadirkan Bapak Dr.KM Agus Riyanto, SKM., M.Kes selaku pakar dalam bidang metodologi penelitian kuantitatif. Beliau telah menulis banyak buku yang terkait dengan metodologi penelitian kuantitatif. Tidak hanya itu buku-buku beliau juga banyak digunakan sebagai referensi dan inspirasi baik bagi dosen, praktisi dan mahasiswa dalam menyusun penelitian.

Kegiatan kuliah pakar ini disambut atusias oleh para peserta yang terdiri dari dosen, praktisi, dan mahasiswa hal ini dapat dilihat dari kehadiran peserta yang mencapai lebih dari 300 peserta. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui zoom meeting. Kegiatan ini dikemas dengan konsep yang menarik, yaitu selain penyampaian materi panitia juga menyiapkan games dan reward bagi para peserta.

Farid Setyo Nugroho selaku koordinator kegiatan menyampaikan bahwasannya kegiatan kuliah pakar mengenai metodologi penelitian ini tidak hanya dilaksanakan satu kali saja, namun akan ada kuliah pakar seri-2. Kegiatan kuliah pakar seri-1 membahas mengenai metodologi penelitian kuantitatif, selanjutnya untuk seri-2 akan disampaikan mengenai metodologi penelitian kualitatif. Farid Setyo Nugroho juga menyampaikan bahwa dengan adanya dua kegiatan tersebut peserta akan lebih memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lengkap, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *