PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT GELAR PRESENTASI HASIL DAN PENUTUPAN PBL II SECARA ON LINE

Senin, 21 Desember 2020

Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan presentasi hasil kegiatan Praktik Belajar Lapangan II (PBL II) secara on line. Kegiatan presentasi ini merupakan kegiatan dimana setiap kelompok memaparkan hasil PBL II yang telah selesai dilaksanakan selama 1 bulan. Turut Hadir dalam kegiatan ini diantaranya seluruh Mahasiswa Peserta PBL II sejumlah 79 Mahasiswa, Seluruh Dosen Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat yang juga sebagai Pembimbing Akademik Kegiatan PBL II, Ketua Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Ibu Nine Elissa Maharani, S.KM., M.Kes dan Dekan FKM Univet Bantara Sukoharjo Ibu Titik Haryanti, S.KM.,M.P.H.

Pelaksanaan kegiatan Presentasi dan Penutupan Kegiatan PBL II dilakukan secara on line melalui media Zoom yang di breakout menjadi 13 kelompok untuk memparkan hasil kegiatan PBL II dengan dosen Pembimbing Akademik masing-masing kelompok. Kegiatan presentasi berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan akhir kegiatan PBL II yaitu setiap kelompok mampu mengidentifikasi permasalahan kesehatan masyarakat yang terdapat di lokasi PBL II dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, mampu menganalisis penyebab timbulnya permasalahan kesehatan masyarakat di lokasi PBL II dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, mampu menetapkan prioritas masalah kesehatan masyarakat di lokasi PBL II dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, mampu melakukan analisis bersama-sama dengan masyarakat untuk menentukan alternatif pemecahan masalah kesehatan masyarakat di lokasi PBL II dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, mampu menyusun rencana implementasi pemecahan masalah kesehatan masyarakat di lokasi PBL II dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, mampu melakukan implementasi pemecahan masalah kesehatan masyarakat di lokasi PBL II dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, mampu melakukan monitoring dan evaluasi implementasi pemecahan masalah kesehatan masyarakat di lokasi PBL II dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan mampu menyusun laporan PBL II.

Bersamaan dengan kegiatan presentasi PBL II dilaksanakan pula kegiatan Penutupan PBL II yang langsung disampaikan oleh Dekan FKM Univet Bantara Sukoharjo, Ibu Titik Haryanti, S.KM.,M.P.H. Dalam sambutannya beliau mengatakan “Allhamdulillah, kegiatan PBL II telah berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan akhir dan kompetensi yang diharapkan, Allhamdulillah seluruh Mahasiswa Peserta PBL II diberikan kelancaran dan kesehatan sampai akhir kegiatan presentasi dan penutupan hari ini, dengan berakhirnya kegiatan Presentasi mahasiswa saya nyatakan telah selesai melaksanakan kegiatan PBL II, semoga melalui kegiatan PBL II ini para mahasiswa memperoleh pengalaman dan keterampilan sebagai seorang kader kesehatan di lingkungan masyarakat, mampu menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa, memperoleh pengalaman pengumpulan data, prioritas masalah dan metode analisis yang tepat terhadap masalah kesehatan di masyarakat serta memperoleh kemampuan untuk menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan masyarakat”

Senada dengan Dekan FKM Univet Bantara Sukoharjo, Koordinator kegiatan PBL II, Farid Setyo Nugroho, S.KM.,M.Kes mengatakan bahwa “ini merupakan pengalaman pertama kita Prodi S1 Kesmas menyelenggarakan kegiatan Presentasi PBL II secara daring mengingat masih dalam masa Pandemi Covid-19, namun tidak mengurangi kualitas dan Allhamdulillah berjalan efektif seperti tujuan kegiatan PBL II yang diharapkan, selain itu saya mengucapkan terimakasih banyak kepada berbagai pihak yang terlibat dan secara khusus kepada mahasiswa yang telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik sehingga dapat mengikuti dari awal kegiatan sampai dengan presentasi hasil dan penutupan PBL II, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat juga menambah pengalaman bagi mahasiswa”

WPA FKM UNIVET Gelar Talkshow dalam Rangka AIDS Day

Sabtu, 19 Desember 2020. Warga Peduli AIDS Universitas Veteran Bangun Nusntara Sukoharjo mengadakan acara “Talkshow World AIDS Day” yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan Live Instagram. Ini merupakan salah satu program kerja WPA Univet Bantara Sukoharjo dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia. Pada acara Talkshow World AIDS Day kali ini, WPA Univet Bantara Sukoharjo turut mengundang narasumber-narasumber hebat seperti: Bapak Farid Setyo.N, SKM., M.Kes selaku Dosen Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat dan Bapak Puger Mulyono selaku Pendiri Yayasan Lentera. Selain itu acara ini juga dihadiri oleh anggota WPA Univet Bantara Sukoharjo, mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusntara Sukoharjo, serta masyarakat umum lainnya.

Acara ini dibuka oleh David Maruli Nainggolan selaku master of ceremony, selanjutnya acara ini diisi dengan sambutan yang dipaparkan oleh [1] Salma Nur Farida selaku Ketua Pelaksana, [2] Intey Vici Filamia selaku Ketua Umum, [3] Ibu Nine Elissa Maharani, SKM.,M.Kes selaku Kaprodi, [4] Ibu Titik Haryanti, SKM.,MPH selaku Dekan, [5] dr. Suryono selaku Ketua WPA Sukoharjo. Setelah pemaparan sambutan, acara diambil alih oleh Irenne Angelina Kurniawan selaku moderator. Kemudian narasumber yang telah hadir mulai memberikan materi yang ingin disampaikan mengenai: Data HIV/AIDS dari tahun ke tahun dan korelasi penyakit HIV / AIDS dengan pandemi Covid-19 saat ini, serta Sharing tentang pelayanan HIV/AIDS di era pandemi, terutama dalam Yayasan Lentera. Pemaparan materi diawali dengan penjelasan mengenai Data HIV/AIDS dari tahun ke tahun dan korelasi penyakit HIV/AIDS dengan pandemi Covid-19 saat ini. Kemudian pembahasan dilanjutkan oleh narasumber kedua dengan membahas pelayanan HIV/AIDS di era pandemi, terutama dalam Yayasan Lentera. Dijelaskan pula tips and trick pada saat merawat ODHA di masa pandemi saat ini. Acara diakhiri dengan adanya sesi tanya jawab dari peserta dan foto bersama.

Diharapkan dengan adanya acara ini dapat mengupas bagaimana tantangan masyarakat dan mahasiswa tentang bagaimana cara kita menghadapi penyakit HIV/AIDS dan yang terpenting bagaimana kita bisa merangkul ODHA agar mereka tidak merasa sendirian.

PRODI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT LAKSANAKAN PEMBEKALAN DAN PELEPASAN SEBANYAK 79 MAHASISWA PBL II DI ERA PANDEMI COVID-19 SECARA ON LINE

Senin, 09 November 2020

Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat telah melaksanakan kegiatan Pembekalan Praktik Belajar Lapangan II (PBL II) sekaligus pelepasan Mahasiswa peserta PBL II sebanyak 79 Mahasiswa yang tengah menempuh perkuliahan di Semester VII. Pelaksanaan kegiatan PBL II di masa Pandemi Covid-19 merupakan salah satu upaya untuk membantu pemutusan rantai penularan Covid-19 melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti menambah wawasan dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam penerapan teori-teori yang telah didapatkan dalam bangku kuliah.
Konsep dari kegiatan PBL II pada masa Pandemi Covid-19 adalah Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada level Rukun Warga (RW) atau Rukun Tetangga (RT) secara berkelompok yang ditentukan oleh Mahasiswa Peserta PBL II yang tersebar di beberapa kecamatan diantaranya: Kecamatan Purwantoro, Selogiri dan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri; Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan; Kecamatan Bendosari,Tawangsari,Pengkol dan Gayam, Kabupaten Sukoharjo; Jumantono dan Matesih, Kabupaten Karanganyar;Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Pelasanaan kegiatan PBL II dilaksanakan selama 1 (satu) bulan dimulai pada tanggal 16 November sampai dengan 16 Desember 2020. Sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 pada SMD berfokus pada 16 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Jawa Tengah.
Koordinator Kegiatan PBL II, Farid Setyo Nugroho, S.KM.,M.Kes mengatakan “Kegiatan PBL II pada masa Pandemi Covid-19 yang diikuti oleh 79 mahasiswa Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat selama 1 bulan dengan Konsep Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada level Rukun Warga (RW) atau Rukun Tetangga (RT) yang dilakukan secara berkelompok menjadi 13 kelompok dengan lokasi yang tersebar dibeberapa wilayah Kabupaten di Jawa Tengah, untuk lokasi pemilihan PBL II ini memang ditentukan sendiri oleh masing-masing kelompok, sehingga dari FKM kita bantu untuk memfasilitasi perizinan, tidak lupa pelaksanaan kegiatan PBL II ini tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena mahasiswa akan langsung berhadapan dengan masyarakat banyak untuk melaksankan SMD dan MMD”
Pada Pembekalan dan Pelepasan PBL II yang dilaksanakan secara online melalui aplikasi Zoom turut hadir seluruh Dosen Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, Ketua Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat Ibu Nine Elissa Maharani,S.KM.,M.Kes., Dekan FKM Univet Bantara Sukoharjo Ibu Titik Haryanti, S.KM.,M.P.H dan seluruh mahasiswa peserta PBL II.
Dalam sambutannya, Kaprodi S-1 Kesehatan Masyarakat, Ibu Nine Elissa Maharani, S.KM.,M.Kes mengatakan “Kegiatan PBL II ini mahasiswa akan secara langsung
langsung berhadapan dengan masyarakat oleh sebab itu saya sangat berharap para mahasiswa dapat menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan cuci tangan, menjaga jarak serta menjaga nama baik Prodi Kesmas di masyarakat agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan dan kompetensi yang perlu di capai pada kegiatan PBL II ini”
Senada dengan pesan yang disampaikan oleh Kaprodi S-1 Kesehatan Masyarakat, Dekan FKM univet Bantara Sukoharjo, Ibu Titik Haryanti, S.KM.,M.P.H saat melepas mahasiswa Peserta PBL II ke lokasi secara online mengatakan “PBL II ini merupakan salah satu mata kuliah praktik yang wajib diikuti oleh mahasiswa semester VII untuk mencapai kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang Manajemen, Epidemiologi, Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Gizi dan KIA, sehingga Mahasiswa perlu untuk belajar secara langsung dimasyarakat bagaimana cara mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat pada level RT atau RW kemudian belajar untuk menentukan prioritas permasalahan, membuat perencanaan, intervensi, dan evaluasi program kesehatan, sehingga kegiatan PBL II ini mahasiswa dapat mempraktikkan teori yang didapat selama dibangku perkuliahan untuk diterapkan di masyarakat dan tetap menerapkan protokol kesehatan”

Prodi Kesmas Laksanakan Monitoring dan Evaluasi Pembelajaran

Sukoharjo, 21 September 2020

Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo melaksanakan monitoring dan evaluasi pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk menjaga mutu pembelajaran yang ada di Prodi Kesmas.

Monitoring dan Evaluasi ini dilaksanakan dalam beberapa waktu dan bagian. Evaluasi secara waktu dilaksanakan pada saat persiapan pembelajaran, pada saat pembelajaran, dan setelah pembelajaran. Secara bagian dilaksankan monev dalam dukungan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran.

Secara garis besar hasil monev menunjukkan hasil yang baik, dalam pembelajaran dan dukungan sarana dan prasarana. Tidak hanya itu, monev jg dilakukan pada proses pembelajaran yang dilaksanakan secara daring karena pada tahun pembelajaran 2019/2020 terjadi pandemi Covid-19.

Monev pembelajaran ini dihadiri oleh para pimpinan yaitu Ibu Dekan Titik Haryanti, SKM., MPH, Ibu Kaprodi Kesmas Nine Elissa Maharani, SKM.,M.Kes, dan Ibu Kepala TU FKM Ibu Siti Rokhayati, S.Pd. Serta Bapak / Ibu dosen pengajar di Prodi kesmas, dan tenaga pendidikan yang ada di FKM.

Hasil dari monev diharapkan menjadi evaluasi dan perbaikan guna meningkatkan mutu pembelejaran di Prodi Kesmas.

Ibu Kaprodi Kesmas Nine Elissa Maharani,SKM.,M.Kes memberikan sambutan
Ketua UPMI FKM Ibu Arifatun Nisaa, SKM., MPH menyampaikan hasil MoNev
Peserta MoNev Pembelajaran

Selamat…!! Prodi Kesmas Raih Penghargaan dalam Bidang Manajemen Keuangan

AMI AWARD Univet Bantara Sukoharjo merupakan acara penghargaan yang diberikan oleh Universitas kepada UPPS (Fakultas) dan UPS (Program Studi) yang telah berhasil dalam mengelola Fakultas  dan Prodi. Prodi Kesmas FKM Univet Bantara Sukoharjo memperoleh penghargaann terhadap prestasinya dalam manajemen keuangan (Program Studi)

Kepala Program Studi Kesmas Ibu Nine Elissa Maharani menerima pengahargaan atas prestasinya dalam manajemen keuangan

Prodi Kesmas Gelar Sarasehan Virtual

Jum’at, 14 Agustus 2020

Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Univet Bantara melakukan Sarasehan Peminatan Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara daring dimana tujuan dari Sarasehan Peminatan di Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat adalah untuk mensosialisasikan peminatan yang ada di Program studi S1 Kesehatan Masyarakat FKM Univet Bantara, diantaranya Peminatan Kesehatan Lingkungan, Peminatan Promosi Kesehatan, Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Administrasi Kebijakan Kesehatan, selain itu penjelasan mengenai prospek kerja lulusan dari masing-masing peminatan.

Sasaran dari sarasehan peminatan ini adalah mahasiswa program studi S1 Kesehatan Masyarakat semester 4 yang akan mengambil peminatan dan akan menempuh semester 5.

Melalui kegiatan ini diharapkan Mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat yang akan mengambil peminatan dapat menjadikan bahan pertimbangan dalam memutuskan peminatan yang sesuai dengan passion dan prospek kerja sesuai dengan kebutuhan masing-masing mahasiswa.

SELAMAT..!! DUA TIM PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PRODI KESMAS DI DANAI DIKTI

Sukoharjo, 09 Agustus 2020

            Mengukir prestasi dalam perhelatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diikuti seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat berhasil membimbing mahasiswa dan mahasiswi nya untuk lolos dalam pendanaan PKM tahun 2019 yang terdiri atas 2 tim dengan mengusung tema Pengabdian Masyarakat (PKM-M). Tim pertama beranggotakan Olyvia Siska Larasati, Atika Aji Saraswati, Yolanda Pitaloka, Wening Mahestri, Natalia Desy Dwi Cahyani dan Arif Priskianto yang mendapatkan dana dari Dikti sebesar Rp 5.000.000,- untuk merealisasikan program tersebut. Dalam proposal tersebut berisi tentang pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PBHS) yang diharapkan mampu memberikan dampak positif dan merubah kebiasaan masyarakat menjadi lebih bermanfaat dengan fokus pengolahan limbah/sampah masyarakat yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang bernilai ekonomis dan memiliki nilai jual yang tinggi dengan beberapa cara yakni penyuluhan, pelatihan dan lain sebagainya.

            Kemudian untuk Tim kedua beranggotakan Khoiri Nissa Miftakhi A.R, Afifah Vida Rifia, Nur Rohmah Muharommah, Dwi Haryanti, Ari Monawati dan Laras Budyaningrum yang mendapatkan dana dari Dikti sebesar Rp 4.500.000,- untuk merealisasikan program tersebut. Pada proposal Tim kedua ini berisi tentang pemanfaatan sampah plastik yang sudah terlalu overload menjadi olahan kerajinan sedemikian rupa sehingga mempunyai nilai estetika yang tinggi dan akan menjadi daya tarik bagi masyarakat.

REFLEKSI HARI TANPA TEMBAKAU SEDUNIA (Tren Cara Merokok Masa Kini)

Ilustrasi Perilaku Merokok pada Anak Sekolah

Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) diperingati setiap tanggal 31 Mei yang bertujuan untuk mengingatkan kembali para perokok akan bahaya merokok, mengingatkan kembali untuk “berpuasa” rokok selama 24 jam. Produk tembakau merupakan suatu produk yang secara keseluruhan atau sebagian bahan bakunya terbuat dari daun tembakau yang kemudian diolah, dibakar, dihisap, dan dihirup atau dikunyah (PP No.109 tahun 2012). Produk tembakau mengandung zat adiktif dan bahan karsionogenik lainnya yang sangat membahayakan bagi kesehatan masyarakat.

Secara global, merokok adalah salah satu faktor resiko penyebab kematian dan disabilitas pada masyarakat dan diproyeksikan akan membunuh 6 juta manusia setiap tahunnya. Tren kekinian generasi milenial saat ini adalah merokok dengan menggunakan rokok elektrik (vape). Rokok elektronik (e-cigaretes) adalah perangkat bertenaga baterai yang memberikan nikotin yang diuapkan, biasanya dalam propilen glikol atau gliserin. Berdasarkan studi di 7 negara terdiri dari rusia, german, UK, Poland, France, Italy and South Korea menunjukkan peningkatan hampir dua kali lipat dari tahun 2013 sampai 2015 sebesar 0,9% menjadi 1,7%.

Rokok elektrik menjadi semakin trending akan tetapi produk ini tidak memberikan informasi secara detail tentang kandungan dalam rokok elektrik kepada para konsumennya, sedangkan para produsen mengklaim bahwa rokok elektrik lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional atau tembakau. Rokok elektrik memang memiliki bahaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan rokok tembakau, akan tetapi rokok elektrik merupakan cara menghhisap rokok yang lebih berbahaya dibandingkan jenis inhaler nikotin lainnya dan belum ada publikasi yang menyatakan keamanan rokok elektrik. Bahkan WHO mempertanyakan keamanan dan efek dari rokok elektrik. Selain itu the Food and Drug Administration (FDA) merilis temuan bahwa nikotin dan diethylene glycol ditemukan pada beberapa rokok elektrik yang mengiklankan sebagai nicotin-free.

Upaya untuk mengontrol penggunaan rokok elektrik, beberapa negara telah membuat regulasi terkait rokok elektrik. Negara-negara tersebut diantaraya Australia, Brasil, Cina, Singapura, Thailand dan Uruguai telah sepenuhnya melarang penjualan dan pemasaran rokok elektrik. Saat ini FDA (US Food and Drug Administration) sedang menyusun standar produk rokok elektrik dan kebijakan tentang pembuatan, import, pengemasan, pelabelan, periklanan, pemasaran, penjualan dan pendistribusi rokok elektrik termasuk komponen dan bagian dari rokok elektrik. Di Indonesia, kebijakan terkait rokok elektrik yang telah ditetapkan adalah tentang peraturan impor rokok elektrik dan penetapan tarif cukai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa status ekonomi dan pendidikan yang tinggi memiliki pengaruh dan berhubungan dengan jumlah pengguna rokok elektrik. Rokok elektrik mayoritas digunakan oleh laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Selain itu, pertanyaan tentang manfaat rokok elektrik sebagai alat bantu berhenti merokok sebagian besar masih belum terjawab. Sekitar 37% dari pengguna rokok elektrik merupakan orang yang telah berhenti dari rokok konvensional. Penggunaan rokok elektrik dipengaruhi lebih besar oleh perokok aktif konvensional sebagai alternatif sebagai upaya untuk berhenti merokok (Verplaetse). Kesenjangan sosial ekonomi telah ditetapkan untuk menggunaan rokok konvensional, akan tetapi gambaran sosial ekonomi terhadap penggunaan rokok elektrik belum tergambarkan dengan baik. Maka dari itu diperlukan berbagai upaya dalam bentuk promosi kesehatan untuk menyampaikan dan mengedukasi masyarakat (khususnya para remaja) untuk tidak merokok dengan rokok elektrik, mengingat masih ada dampak-dampak negatif yang ditimbulkan.

Mahasiswa Prodi Kesmas FKM Univet Sukoharjo Raih 10 Besar Pemenang Lomba Video Challenges di Tingkat Nasional

Piagam Penghargaan dari IAKMI Pusat

Sukoharjo, 21 Mei 2020

Kabar membanggakan hari ini masuk dari sebuah inbox di IG, ya..sebuah sertifikat yang dikirimkan oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) yang diberikan kepada mahasiswi Prodi Kesmas FKM Univet Sukoharjo atas nama Olyvia Siska Larasati. Sertifikat ini di berikan oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dalam rangka perlombaan pembuatan video “Public Health Challenges”.

Video tersebut menceritakan terjadinya stigma terhadap orang-orang yang setelah bepergian ke luar negeri atau luar kota. Orang-orang tersebut di cap sebagai pembawa virus dan harus dikucilkan. Pesan dalam video tersebut bahwa kita harus selalu berpikir berdasarkan ilmu dan jangan sampai mengucilkan orang-orang dari manapun dan siapa pun itu.