WPA FKM UNIVET Gelar Talkshow dalam Rangka AIDS Day

Sabtu, 19 Desember 2020. Warga Peduli AIDS Universitas Veteran Bangun Nusntara Sukoharjo mengadakan acara “Talkshow World AIDS Day” yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan Live Instagram. Ini merupakan salah satu program kerja WPA Univet Bantara Sukoharjo dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia. Pada acara Talkshow World AIDS Day kali ini, WPA Univet Bantara Sukoharjo turut mengundang narasumber-narasumber hebat seperti: Bapak Farid Setyo.N, SKM., M.Kes selaku Dosen Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat dan Bapak Puger Mulyono selaku Pendiri Yayasan Lentera. Selain itu acara ini juga dihadiri oleh anggota WPA Univet Bantara Sukoharjo, mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusntara Sukoharjo, serta masyarakat umum lainnya.

Acara ini dibuka oleh David Maruli Nainggolan selaku master of ceremony, selanjutnya acara ini diisi dengan sambutan yang dipaparkan oleh [1] Salma Nur Farida selaku Ketua Pelaksana, [2] Intey Vici Filamia selaku Ketua Umum, [3] Ibu Nine Elissa Maharani, SKM.,M.Kes selaku Kaprodi, [4] Ibu Titik Haryanti, SKM.,MPH selaku Dekan, [5] dr. Suryono selaku Ketua WPA Sukoharjo. Setelah pemaparan sambutan, acara diambil alih oleh Irenne Angelina Kurniawan selaku moderator. Kemudian narasumber yang telah hadir mulai memberikan materi yang ingin disampaikan mengenai: Data HIV/AIDS dari tahun ke tahun dan korelasi penyakit HIV / AIDS dengan pandemi Covid-19 saat ini, serta Sharing tentang pelayanan HIV/AIDS di era pandemi, terutama dalam Yayasan Lentera. Pemaparan materi diawali dengan penjelasan mengenai Data HIV/AIDS dari tahun ke tahun dan korelasi penyakit HIV/AIDS dengan pandemi Covid-19 saat ini. Kemudian pembahasan dilanjutkan oleh narasumber kedua dengan membahas pelayanan HIV/AIDS di era pandemi, terutama dalam Yayasan Lentera. Dijelaskan pula tips and trick pada saat merawat ODHA di masa pandemi saat ini. Acara diakhiri dengan adanya sesi tanya jawab dari peserta dan foto bersama.

Diharapkan dengan adanya acara ini dapat mengupas bagaimana tantangan masyarakat dan mahasiswa tentang bagaimana cara kita menghadapi penyakit HIV/AIDS dan yang terpenting bagaimana kita bisa merangkul ODHA agar mereka tidak merasa sendirian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *